By. Keysya Maulani XI2 & Adlin Ezzati X4
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, serta sholawat dan salam atas junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju kepintaran, sehingga karya ilmiah yang berjudul “Efektivitas Pemanfaatan Air Sungai Saluran Primer Jurang Sate Dengan Teknologi Pompa Hidran Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Bersih Di Dusun Dasan Baru Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah” dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Penyelesaian karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sehingga dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih dan penghormatan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat :
Disadari bahwa karya ilmiah ini tentu tidak lepas dari kekurangan, untuk itu masukan dan kritikan yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, demi penyempurnaan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Pringgarata, Oktober 2024
Penulis,
ABSTRACT
The majority of people in Dasan Baru Hamlet, Murbaya Village, Pringgarata Sub-district use river water for bathing, washing, and defecation. This condition raises various health and hygiene issues. Without an adequate sanitation system, the potential for environmental pollution and the spread of disease is higher. In response to these problems, some residents took the initiative to build a hydraulic pump as a solution to drain filtered river water to resident’s house. Therefore, this study aims to analyze the effectiveness of river water utilization of the Jurang Sate primary waterway with hydrant pump technology and identify the amount of water discharge needed to fulfil the clean water needs of the community in Dasan Baru Hamlet. With purposive sampling technique, the data obtained were analyzed descriptively qualitative. From the results of the study, it was found that the utilization of river water in the primary waterway of Jurang Sate with hydrant pump technology in the management of clean water resources proved to be effective with indicators of fulfiling the needs of clean water for 75 families, 3 schools and 1 mosque, the availability of clean water for each family is 200 liters per day, while the ability of hydrant pumps to provide clean water is 1,5 liters per second.
Keywords: river water, hydrant pump, clean water
ABSTRAK
Mayoritas masyarakat di Dusun Dasan Baru Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata menggunakan air sungai untuk mandi, mencuci, dan buang air besar (MCK). Kondisi ini menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan kebersihan. Tanpa adanya sistem sanitasi yang memadai, potensi pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit semakin tinggi. Menanggapi permasalahan tersebut, beberapa warga berinisiatif membangun pompa hidrolik sebagai solusi untuk mengalirkan air sungai yang sudah difilterisasi ke rumah warga. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas pemanfaatan air sungai saluran primer Jurang Sate dengan teknologi pompa hidran dan mengidentifikasi jumlah debit air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di Dusun Dasan Baru. Dengan tekhnik purposive sampling, data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pemanfaatan air sungai saluran primer Jurang Sate dengan teknologi pompa hidran dalam pengelolaan sumber daya air bersih terbukti efektif dengn indikator terpenuhinya kebutuhan air bersih bagi 75 kepala keluarga, 3 sekolah dan 1 masjid, ketersediaan air bersih setiap keluarga sebanyak 200 liter per hari, sementara kemampuan pompa hidran dalam menyediakan air bersih adalah 1,5 liter per detik.
Kata kunci : air sungai, pompa hidran, air bersih
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sumber daya air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia. Air tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dasar seperti mandi, mencuci, dan buang air, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kesehatan dan sanitasi lingkungan. Namun, akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan di berbagai wilayah, terutama di daerah-daerah pedesaan dan daerah terpencil (Agri dkk., 2024). Salah satu permasalahan yang sering dihadapi adalah kurangnya infrastruktur air bersih yang layak, sehingga masyarakat harus mengandalkan sungai sebagai sumber utama untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal untuk air yang digunakan sehari-hari kualitasnya harus baik. Adapun indikator air bersih adalah dilihat dari warna, bau, kekeruhan, zat padat terlarut dan suhu (Djana, 2023). Pernyataan tersebut sesuai dengan Permenkes nomor 32 tahun 2017 tentang standar baku mutu kesehatan lingkungan dan persyaratan kesehatan air untuk keperluan higiane sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan pemandian umum.
https://maarifnumetro.ponpes.id/
https://www.ozhurnal.com/situstoto/
Di Dusun Dasan Baru Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi penelitian, mayoritas masyarakat masih menggunakan sungai sebagai tempat untuk mandi, mencuci, dan buang air besar (MCK). Kondisi ini tentu menimbulkan berbagai masalah kesehatan dan kebersihan. Tanpa adanya sistem sanitasi yang memadai, potensi pencemaran lingkungan dan penyebaran penyakit semakin tinggi. Selain itu, penggunaan sungai sebagai sumber air tanpa melalui proses pengolahan yang baik dapat mengakibatkan air yang dikonsumsi oleh masyarakat terkontaminasi oleh bakteri dan zat berbahaya. Beberapa jenis zat berbahaya dimaksud adalah bahan kimia seperti arsenik, tembaga, klorin, bromate (Indriyani, 2024). Hal tersebut sesuai dengan Permenkes nomor 2 tahun 2023 tentang peraturan pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 66 tahun 2014 tentang kesehatan lingkungan.
Menanggapi permasalahan tersebut, beberapa warga di dusun Dasan Baru mengambil inisiatif untuk membangun pompa hidrolik sebagai solusi. Pompa hidrolik digunakan untuk mengalirkan air dari sungai yang telah difilterisasi ke rumah-rumah warga dan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah. Upaya ini menunjukkan adanya kesadaran dari masyarakat untuk mengatasi masalah sanitasi dan akses air bersih dengan teknologi yang sederhana, namun berdampak signifikan terhadap peningkatan kualitas hidup. Namun di lapangan, upaya ini masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari jumlah debit air yang dibutuhkan supaya mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Dusun Dasan Baru, sampai kesadaran masyarakat dalam menggunakan air yang dihasilkan sesuai peruntukannya.
Dalam rangka mendalami tentang masalah tersebut, peneliti mengangkatnya sebagai obyek penelitian dengan judul: Efektivitas Pemanfaatan Air Sungai Saluran Primer Jurang Sate dengan Teknologi Pompa Hidran dalam Pengelolaan Sumber Daya Air Bersih di Dusun Dasan Baru Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata Lombok Tengah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian ini adalah:
1.3 TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas penelitian ini ditujukan untuk :
1.4 MANFAAT
Tercapainya tujuan penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit, terutama penyakit perut (Hafizah, 2024). Peningkatan kuantitas air adalah syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Untuk keperluan minum dibutuhkan air rata-rata sebesar 5 liter/hari, sedangkan untuk kebutuhan air di suatu rumah tangga untuk masyarakat Indonesia diperlukan sekitar 60 liter/hari.
Jadi air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi yang sangat vital bagi kehidupan makhluk hidup yang ada di muka bumi. Untuk itu air perlu dilindungi agar dapat tetap bermanfaat bagi kehidupan manusia serta mahluk hidup lainnya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa air memiliki peran yang sangat strategis dan harus tetap tersedia dan lestari, sehingga mampu mendukung kehidupan dan pelaksanaan pembangunan di masa kini maupun di masa mendatang. Tanpa adanya air maka kehidupan tidak dapat berjalan normal.
2.1 Pengertian Air Sungai
Sungai adalah aliran air di permukaan besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara) (Raid & Setiawan, 2021). Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Melalui sungai air hujan yang turun di darat akan mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa bagian, bermula dari mata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Pengujung sungai dimana sungai bertemu laut di kenali sebagai muara sungai.
Sungai merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun,mata air,limpasan bawah tanah,dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju. selain air, sungai juga mengalirkan sidmen dan polutan. Manfaat terbesar sebuah sungai adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran air hujan dan air limbah. Terkait dengan penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan domestik rumah tangga dua hal berikut perlu dipertimbangkan antara lain:
2.2 Teknologi Pompa Hidrolik
Pompa hidrolik adalah perangkat mekanis yang digunakan untuk memindahkan fluida (air atau cairan lain) dengan memanfaatkan prinsip mekanik dan tekanan (Syarif dkk., 2024). Pompa ini bekerja dengan mengubah energi mekanik menjadi energi hidrolik yang menyebabkan fluida dapat mengalir dari tempat dengan tekanan lebih rendah ke tempat dengan tekanan lebih tinggi. Pompa hidrolik sering digunakan dalam sistem penyediaan air bersih karena mampu memompa air dari sumber yang berada di tempat rendah seperti sumur atau sungai ke tempat yang lebih tinggi seperti bak penampung atau jaringan distribusi.
Pompa hidrolik bekerja berdasarkan hukum Pascal, yang menyatakan bahwa tekanan yang diterapkan pada fluida dalam ruang tertutup akan merata ke segala arah. Pompa hidrolik terdiri dari beberapa komponen utama seperti piston, silinder, katup, dan reservoir. Saat piston bergerak, fluida (air) terdorong masuk dan keluar dari sistem dengan tekanan yang sesuai. Prinsip dasar inilah yang memungkinkan pompa untuk mengangkat air dari sumber yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan efisiensi tertentu.
Penggunaan teknologi pompa hidrolik dalam sistem penyediaan air bersih memiliki banyak keuntungan, terutama di daerah yang tidak memiliki akses ke jaringan listrik atau di daerah terpencil. Pompa hidrolik bisa dioperasikan dengan energi terbarukan seperti tenaga surya, yang membuatnya ideal untuk digunakan di daerah yang belum terjangkau listrik. Selain itu, pompa ini juga dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik, misalnya mengatur volume air yang dipompa sesuai dengan kebutuhan populasi setempat. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pompa hidrolik dalam penyediaan air bersih antara lain:
2.3 Persyaratan Umum Penyediaan Air Bersih
Dalam merencanakan penyediaan air bersih harus memenuhi konsep 3K yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas (Sofiana, 2023). Kualitas menyangkut mutu air, baik air baku maupun air hasil pengolahan yang siap didistribusikan. Kuantitas menyangkut jumlah atau ketersediaan air baku yang akan diolah. Kontinuitas menyangkut kebutuhan air yang terus menerus. Dalam penggunaan yang sangat luas dalam segala segi kehidupan dan aktivitas manusia, maka penyediaan air untuk suatu komunitas harus memenuhi syarat (1) aman dari segi higienisnya; (2) baik dan dapat diminum; (3) tersedia dalam jumlah yang cukup; (4) cukup murah/ ekonomis (terjangkau).
Sedangkan persyaratan kualitatif untuk menjamin sistem penyediaan air minum, higienis dan baik serta dapat diminum tanpa kemungkinan dapat menginfeksi penyakit pada pemakai air maka haruslah terpenuhi suatu persyaratan standar antara lain : (1) persyaratan fisik air bersih/minum secara fisik harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Syarat lain yang harus dipenuhi adalah suhu; (2) terpenuhi persyaratan radioaktifitas yaitu air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radio aktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma. Air baku yang digunakan untuk menghasilkan air bersih harus memenuhi aturan yang tertuang dalam Peratutan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Air dan Pengendalian Pencemaran Air; (3) terpenuhi syarat kontiunitas yaitu kuantitas air yang tersedia yaitu air baku yang ada di alam relatif tetap, baik pada saat musim kamarau maupun musim hujan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara atau prosedur untuk mendapat informasi atau data yang berkaitan dengan obyek penelitian. Karena itu metode penelitian berkaitan dengan perencanaan, proses pengambilan data, sampai dengan analisa data, karena obyek penelitian yang diajukan membutuhkan data atau informasi yang sifatnya menyeluruh dan mendalam, maka penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivism, digunakan meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal (Abdussamad, 2022).
3.1 Informan penelitian / subyek penelitian
Informan penelitian / subyek penelitian dalam menggali data-data berkaitan dengan dampak social ekonomi pemanfaatan air sungai saluran primer Jurang Sate menggunakan tehnik pompa hidran adalah pihak-pihak yang bersedia memberikan informasi terkait obyek tersebut yang tinggal atau berada di lokasi (Dusun Dasan Baru). Pihak-pihak tersebut menjadi sumber data.Seorang informan dalam penelitian ini dipersyaratkan tidak membuat-buat data atau mengarang informasi, Tetapi menyampaikan fakta secara akurat dan objektif.
Dalam penelitian ini informan penelitian / subyek penelitian tidak ditentukan berdasarkan populasi tetapi disesuaikan dengan tujuan penelitian menggunakan tekhnik purposive. Tekhnik purposive sumpling adalah tekhnik menentukan informan sebagai sumber data didasarkan pada pertimbangan tujuan penelitian bukan pada jumlah populasi yang representative.
3.2 Tekhnik pengumpulan Data dan Analisis Data
Tehnik pengumpulan data berkaitan dengan rencana dan langkah-langkah yang dilakukan dalam menggali informasi di lapangan sesuai dengan karakteristik dan obyek penelitian. Adapun tekhnik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi (Jailani, 2023).
Adapun tehnik analisa data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan yang dapat dimulai sejak proses pengumpulan data.
3.3 Kredibilitas Data Penelitian
Kredibilitas data adalah data yang dapat dipertanggungjawabkan tingkat validitas dan objektivitasnya untuk mendapatkan data yang kredibel. Menurut Lincoln dan Guba (1985 dalam Riyanto, 2003) beberapa tehnik dapat digunakan untuk mendapatkan data yang kredibel, di antaranya prolonged engagement, persistent observation, triangulation, pear debriefing, negative case analyisis, referential adequacy checks dan member checkhing. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan beberapa tekhnik diantaranya:
3.4 Alur Penelitian
Metodologi penelitian bertujuan untuk menyelesaikan masalah yang ada secara terstruktur. Berikut pembagian dari flow chart penelitian ditunjukkan dalam Gambar 1 di bawah ini:
Gambar 1. Alur penelitian
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini memilih lokasi di Desa Murbaya dan difokuskan di dusun Dasan Baru, tempat kegiatan pemanfaatan air sungai saluran primer Jurang Sate yang melewati sisi sebelah timur pemukiman warga Dasan Baru dari ujung utara sampai ke ujung selatan yang berbatasan langsung dengan wilayah Telabah Baru Timur yang masuk ke dalam wilayah Desa Pringgarata. Pemanfaatan dilakukan dengan mengembangkan teknologi pompa hidran secara swadaya diinisiasi beberapa orang tokoh muda setempat.
Dalam rangka memberikan deskripsi yang lebih menyeluruh dalam latar penelitian berikut dipaparkan gambaran lokasi penelitian terutama mengenai desa Murbaya dan Dusun Dasan Baru. Secara geografis wilayah Desa Murbaya Kecamatan Pringgarata terletak di bagian selatan tengah wilayah kecamatan Pringgarata dengan batas-batas wilayah antara lain di sebelah utara berbatasan dengan Desa Sepakek, di sebelah selatan berbatasan dengan Desa Pringgarata, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Sintung dan yang terakhir di sebelah timur berbatasan langsung dengan Desa Beber. Desa Murbaya terdiri dari enam dusun : Dusun Murbaya, Dusun Kekalik, Dusun Dasan baru, Dusun Repok Dasan Baru, Dusun Bertais dan Dusun Pademare.
Kantor Kepala Desa sebagai pusat pemerintahan berada di wilayah Dusun Kekalek sebelah kiri jalan raya (jika dtempuh dari arah utara) menuju pusat pemerintahan Kecamatan Pringgarata. Luas wilayahnya + 1,74 Km2 yang terdiri dari areal persawahan seluas + 1,34 km2, areal perkebunan seluas + 0,21 km2, areal permukiman seluas + 0,17 km2 dan lain-lain seluas + 0,02 km2.
Gambar 2. Peta lokasi penelitian
Dusun Dasan Baru sebagai fokus tempat penelitian ini, memiliki 625 kepala keluarga dengan jumlah penduduk paling banyak dibandingkan dengan dusun-dusun yang lain. Dusun ini secara geografis terletak di sebelah timur Dusun Bertais yang ujung timurnya dilewati saluran primer sungai Jurang Sate membentang dari ujung utara sampai ke ujung selatan. Dari segi sumberdaya manusia penduduknya memiliki tingkat pendidikan yang relatif lebih tinggi ditunjukkan dengan banyaknya penduduk setempat yang memiliki latar pendidikan tinggi dan adanya lembaga pendidikan pondok pesantren yang mengelola beberapa satuan pendidikan mulai dari tingkat PAUD, TK, Diniyah, Madrasah Ibtidaiyah sampai dengan Madrasah Aliyah.
4.2 Temuan Dan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan penelitian ini, latar belakang pemanfaatan air sungai saluran primer Jurang Sate menggunakan teknologi pompa hidran di dusun Dasan Baru adalah untuk memenuhi pasokan kebutuhan air bersih warga Dasan Baru yang belum merata mendapatkannya karena mereka umumnya masih secara langsung menggunakan air sungai untuk kebutuhan domestik. Padahal secara kualitatif airnya terbilang kotor, berwarna kecoklatan dan bercampur dengan kotoran rumah tangga maupun kotoran ternak. Pemanfaatan air sungai dengan pompa hidran ini tidak membuat warga langsung memanfaatkan air sungai tetapi setelah melalui penyulingan empat tahap. Tahap pertama air dialirkan ke penampungan pertama dan disaring menggunakan ijuk, pasir dan batu-batu kerikil. Dari penampungan pertama selanjutnya dialirkan ke penampungan kedua dan di sini juga dilakukan penyaringan dengan cara yang sama baru kemudian dialirkan menggunakan pompa hidran ke penampungan ketiga yang berfungsi sebagai penampungan sentral dan dengan cara yang sama air juga mengalami penyaringan. Dari sinilah air kemudian disalurkan ke bak-bak penampungan distributor yang selanjutnya dialirkan kepada para konsumen. Adapun gambarnya sebagai berikut:
Gambar 3. Air sungai Dusun Dasan Baru
Gambar 4. Bak Penampungan 1
Gambar 5. Bak penampungan 2
Gambar 6. Pompa hidran
Gambar 7. Bak Penampungan 3
Gambar 8. Bak penampungan rumah tangga
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan informan pemanfaatan air ini terbagi dalam tiga golongan; golongan pertama, yang belum mendapatkan akses kepada air bersih. Mereka ini umumnya adalah golongan masyarakat pra sejahtera: golongan kedua adalah golongan yang sudah mampu dan sudah berlangganan PDAM. Mereka menjadi konsumen air sungai olahan ini untuk memenuhi kekurangan air bersih yang tidak dapat seluruhnya dipenuhi dari PDAM karena pasokan terbatas dan seringkali macet; dan golongan ketiga konsumennya adalah untuk kepentingan umum/publik seperti memenuhi kebutuhan air bersih masjid, mushalla, asrama santri dan lembaga pendidikan.
Berdasarkan penuturan H. Munzir dan Kadirun ide pemanfaatan air sungai ini muncul pertama kali sejak tahun 2013 dari hasil diskusi/musyawarah beberapa tokoh muda yang dimotori Haji Munzir, Kadirun, Mustakim, Dedi, Hablul Warid, Khairul Umam, Johan Arifin, Amrul, Akram, Masnun, Sukri, Muslihat yang prihatin dengan kondisi ketersediaan air masyarakat terutama masjid. Dari hasil diskusi/musyawarah yang berlangsung berkali-kali selama satu tahun inilah dilakukan uji coba yang dimotori Kadirun, Dedi, Mustakim dan Akram sebagai teknisi untuk mencoba mengalirkannya dengan menggunakan pompa hidran. Setelah melakukan uji coba tiga kali baru mendapatkan kepastian air sungai dapat dialirkan untuk maksud tersebut. Hasil kajian dan uji coba ini kemudian dimajukan dalam rapat umum masyarakat tetapi ditolak terutama dari kalangan orang tua karena dianggap akan memberatkan masyarakat dan dinilai tidak mungkin melakukannya. Setelah mendapatkan penolakan beberapa tokoh muda ini mencari terobosan untuk mendapatkan sumber pembiayaan lain dan mendapatkan bantuan fasilitasi dari seorang anggota dewan perwakilan rakyat kabupaten dengan mendapatkan dana bantuan sosial melalui APBD Kabupaten Lombok Tengah. Mulailah kelompok muda ini mengerjakannya dari pengurusan ijin sampai dengan pembangunan bak penampungan dan instalasi pompa hidran yang dikerjakan secara swadaya. Sementara sebagian besar masyarakat dan tokoh tua tidak memberikan bantuan bahkan terkesan mengolok-olok. Mereka hanya melihat saja. Setelah berjalan tiga bulan air dapat dialirkan dari bak penampuangan pusat ke bak penampungan distributor yang menuju ke masjid tanpa kendala. Dari satu bak penampungan distributor inilah kemudian dibangun beberapa penampungan untuk mengalirkan air ke konsumen yang sudah mencapai 75 konsumen kepala keluarga, tidak dihitung konsumen yang masuk ke golongan pertama dan ketiga. Realita menunjukkan semua masyarakat dusun Dasan Baru mendapatkan manfaat dari program/kegiatan yang awalnya ditolak dan dianggap akan memberatkan masyarakat.
Berdasarkan wawancara dengan pengelola yaitu Amrul Ikhsan, menuturkan bahwa jumlah air yang diambil dari air sungai untuk diolah ke pompa hidran sebanyak 1 %, dari pompa hidran ke rumah tangga dialirkan sebanyak 25 %. Pompa hidran ini mampu memenuhi kebutuhan air bersih setiap kepala keluarga sebanyak 200 liter per hari, sedangkan jumlah keluarga yang memanfaatkan air bersih dengan pompa hidran ini sebanyak 75 kepala keluarga sehingga jumlah kebutuhan air yang disiapkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga adalah 1.500 liter per hari. Jika dikalkulasikan debit air yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh rumah tangga di dusun Dasan baru adalah 60-100 debit per hari. Sedangkan untuk bisa menyuplai 75 rumah tangga dan fasilitas umum yaitu 3 sekolah dan 1 masjid dengan air bersih, pompa hidran ini bisa menghasilkan air bersih sebanyak 1,5 liter per detik.
Di sisi lain, Rozi sebagai pengguna manfaat pompa hidran ini, menuturkan bahwa kualitas air bersih yang dihasilkan dengan pompa hidran ini sudah memenuhi 3 K yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas. Menurut Rozi, penggunaan pompa hidran sangat efektif membantu meningkatkan ketersediaan air bersih di Dusun Dasan Baru, hal ini terlihat pada musim kemarau debit air berkurang, tetapi ketersediaan air di bak penampungan cukup untuk memenuhi kebutuhan 75 rumah tangga dan fasilitas umum untuk satu bulan, sampai debit air sungai bertambah kembali, untuk pengelolaan pompa hidran ini pengguna manfaat mengeluarkan iuran setiap bulannya sebesar Rp. 15.000. Jika dibandingkan dengan menggunakan air PDAM, penggunaan pompa hidran ini sangat hemat biayanya.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan Johan, teknologi pompa hidran ini sangat membantu masyarakat dusun Dasan Baru dalam penyediaan air bersih terutama bagi masyarakat yang rumahnya jauh dari aliran sungai, karena masyarakat Dasan Baru yang dilewati oleh aliran sungai Jurang Sate ini, mengambil langsung air dari air sungai untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) tanpa memperhatikan kualitas airnya. Sedangkan masyarakat yang memanfaatkan air dari pompa hidran ini, selain untuk kebutuhan mandi, cuci dan kakus, mereka juga menggunakan sebagai air minum setelah di masak terlebih dahulu. Air bersih dari pompa hidran ini sudah melalui proses filtrasi terlebih dahulu sehingga layak untuk dikonsumsi masyarakat. Di sisi lain kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan air bersih dengan pompa hidran ini, karena sebagian penerima manfaat menggunakan air terus-menerus 24 jam tanpa mematikan krannya, bahkan digunakan untuk mengairi kolamnya, hal ini membuat sedikit konflik di masyarakat karena mereka iuran sama Rp. 15.000 per bulan, sementara pemanfaatan air tidak sama. Dalam hal ini pihak pengelola perlu mengedukasi penerima manfaat agar memiliki konsep yang sama dalam memanfaatkan air bersih dengan teknologi pompa hidran.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan beberapa informan baik pengelola, maupun pengguna manfaat dari teknologi pompa hidran ini, maka bisa disimpulkan bahwa:
5.2 Saran
Pemanfaatan air sungai saluran primer Jurang Sate dengan teknologi pompa hidran di Dusun Dasan Baru Desa Murbaya terbukti efektif untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat setempat, karenanya beberapa catatan menjadi rekomendasi penting pengembangan kedepan :
DAFTAR PUSTAKA
Abdussamad, Z. (2022). Buku Metode Penelitian Kualitatif. CV Syakir Media Press.
Agri, T. A., Ramadanti, T., Adriani, W. A., Abigael, J. N., Setiawan, F. S., & Haryanto, I. (2024). Menuju pertumbuhan seimbang dalam tantangan SDGs 2 dalam penanggulangan kasus stunting di Indonesia. National Conference on Law Studies (NCOLS), 6(1), 128–144. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/ncols/article/view/2972
Djana, M. (2023). Analisis Kualitas Air Dalam Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih Di Kecamatan Natar Hajimena Lampung Selatan. Jurnal Redoks, 8(1), 81–87. https://doi.org/10.31851/redoks.v8i1.11853
Hafizah, A. (2024). Studi Literatur Review: Pengaruh Sarana Penyediaan Air Bersih terhadap Kejadian Diare pada Balita. ZAHRA: Journal of Health and Medical Research, 4(1), 92–97. http://repository.uinsu.ac.id/22151/
Indriyani, T. T. (2024). Waspadai 4 Zat Kimia Berbahaya Yang Mungkin Ada Dalam Air Putih Anda! https://pdaminfo.pdampintar.id/blog/author/tenny/page/3
Jailani, M. S. (2023). Teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian ilmiah pendidikan pada pendekatan kualitatif dan kuantitatif. IHSAN: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 1–9. https://doi.org/10.61104/ihsan.v1i2.57
Raid, M., & Setiawan, B. (2021). Karakteristik Morfotektonik Terhadap Tingkat Risiko Banjir Pada Daerah Aliran Sungai Kikim, Pseksu, Kabupaten Lahat. Seminar Nasional Hari Air Sedunia, 3(1), 48–54. https://conference.unsri.ac.id/index.php/semnashas/article/view/2095
Sofiana, M. (2023). Air Bersih Dari Sudut Pandang Pembangunan Berkelanjutan. https://kumparan.com/maulida-sofiana/air-bersih-dari-sudut-pandang-pembangunan-berkelanjutan-1zbPMKrDggD
Syarif, H. U., Sukardin, M. S., Yunus, Y., Ramdani, R., Pratiwi, C. Z., Akhimelita, L., Sisjono, S., & Nuhgraha, Y. A. (2024). Sistem Hidrolik. CV. Gita Lentera.
Tinggalkan Komentar