Kemah Pendidikan Penguatan Karakter melalui Kepramukaan (KEPAK) yang dirangkai dengan kegiatan Lomba Gugus Depan Unggul (LGU) Tingkat Nasional 2019 telah usai diselenggarakan di Citra Alam Riverside dan Hotel Grand Ussu, Cisarua Bogor Jawa Barat pada 9 November 2019.
Kegiatan Kepak dan LGU yang diselenggarakan selama 6 (enam) hari sejak tanggal 4 November 2019 lalu berjalan dengan lancar. Kepak diikuti oleh 34 provinsi dengan jumlah peserta dari masing-masing provinsi sebanyak 10 siswa dan 2 pembina/pendamping dari gugus depan unggul tingkat provinsi. Sehingga jumlah peserta seluruhnya sebanyak 340 siswa dan 68 pembina/pendamping se Indonesia.
SMAN 1 Pringgarata sebagai wakil provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengirim ketua gudep/pembina Muhamad Ali Muis, S.Pd dan Heriyadi, S.Sos (Pembina Putra), Sriharyati, SE. dan Qoimatun Nisa’, S.Pd (Pembina Putri), M. Faras Arbiansyah dan Alisiya Kornelia Ulandari (Pradana Putra/Putri) mengikuti LGU. Sementara 8 siswa lainnya merupakan siswa dari beberapa kabupaten/kota di NTB mengikuti Kepak.
Berbagai rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam event bergengsi tersebut diikuti oleh peserta dengan sangat antusias baik peserta Kepak maupun peserta LGU dari sekolah/pangkalan SMA yang mewakili provinsi masing-masing.
Penilaian LGU terdiri dari dokumen profil dan portopoilio, presentasi, dan expo hasta karya gugus depan. Presentasi dipaparkan oleh Heriyadi, Qoimatun, Nisa’, Faras, dan Ulan. Dengan kolaborasi yang baik, pangkalan SMAN 1 Pringgarata atas nama NTB berhasil melaju ke babak final bersama provinsi DKI Jakarta, Bali, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Utara pada tahap penyisihan. Pada babak final NTB akhirnya meraih juara harapan II (5 besar) .
Pembina Pramuka SMAN 1 Pringgarata Muhamad Ali Muis yang akrab disapa Kak Mooe itu mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas capaian tersebut. Menurut Kak Mooe, meski NTB tidak masuk 3 besar atau hanya meraih juara harapan II, Dia tetap bersyukur dan tidak berkecil hati. Mengingat LGU tahun ini merupakan penyelenggaraan pertama untuk jenjang SMA maka hal tersebut merupakan pengalaman dan capaian yang sangat berharga.
“Ini merupakan LGU pertama jenjang SMA, jadi saya tetep bersyukur dengan capaian tersebut tanpa harus berkecil hati tidak masuk 3 besar nasional”. Ungkapnya.
Kak Mooe juga manambahkan bahwa kontingen NTB selama mengikuti kegiatan telah berusaha maksimal dengan melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuan sehingga apapun hasilnya harus diterima dengan lapang dada.
“Kita sudah memberikan yang terbaik jadi apapun hasilnya harus kita terima”. Tutupnya.
Disamping itu, salah satu peserta dari Kontingen NTB juga meraih penghargaan sebagai peserta terbaik Kepak Nasional 2019 yakni L. Al Muhajir.