Info Sekolah
Rabu, 22 Jan 2025
  • Keluarga Besar SMA Negeri 1 Pringgarata Mengucapkan "Selamat Hari Ulang Tahun Korpri ke-53 Tahun 2024 Korpri untuk Indonesia"
3 Januari 2025

“SALT, SHARKS, and SOCIETY: A Journey Into Local Wisdom” By. Keysya Maulani XI 2

Jumat, 3 Januari 2025 Kategori : Berita Pendidikan / Berita Sekolah / Jurnalistik SMAPTA / Ruang Literasi

“SALT, SHARKS, and SOCIETY: A Journey Into Local Wisdom”

CERITAKU (LIVE IN TANJUNG LUAR)

By. Keysya Maulani XI 2

 

Hai… perkenalkan namaku Keysya Maulani biasa dipanggil Eca, aku sekolah di SMAN 1 Pringgarata kelas XI 2. Sebelum sekolah di sini, aku mondok di Pesantren Alam Sayang Ibu (PAMSI) di jalan Sonokling Dasan Griye Lingsar. Selama di sana banyak sekali program yang dilakukan diantaranya PBB (Pizza Before Bed) yaitu membaca 15 menit sebelum tidur, Outing yaitu program pembelajaran yang berinteraksi langsung dengan alam, ABTS (Alumni Back To School) yaitu kita kembali ke sekolah asal masing-masing untuk berbagi dengan alumni tentang Zero Waste, dan sosialisasi tentang makanan sehat dan bergizi, Magang  yaitu mempraktikkan langsung pengetahuan yang diperoleh di lokasi magang sesuai dengan tema yang didapat, magang ini ada dua yaitu magang Empati dan Magang Minat Bakat, Risearch Moon yaitu program penelitian yang dilaksanakan sebulan penuh sebelum liburan sekolah, Uji Publik yaitu ujian tentang hafalan Al-Qur’an yang diperoleh ,Field Trip yaitu program menjelajah alam seperti ke pegunungan, tempat-tempat sejarah.  Live In yaitu program berinteraksi sosial dengan masyarakat  yang dilaksanakan selama seminggu. Semua program yang diikuti menggunakan biaya sendiri dari usaha online kelompok, tidak boleh meminta ke orang tua. Oh ya satu lagi program yaitu Bussines Plan yaitu program perencanaan usaha dan usaha yang dilakukan kelompok maksimal 5 orang santri.

Nah…teman-teman pada kesempatan ini, saya akan menceritakan salah satu program yang pernah saya ikuti yaitu Live In di Tanjung Luar Lombok Timur. Informasi tentang Tanjung Luar  jumlah penduduk 2.883 orang,  mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan dan pedagang, sebagian penduduk bekerja sebagai pengepul, dan pegawai kantor. Suku yang mendiami disana ada bajo, bugis, jawa, sasak, Makassar, dan Sumbawa.

Keluarga asuh saya adalah keluarga bapak Wahidin yaitu  bapak Wahidin, nenek Sukarni, kakak Lista, adek Ikmal, & Cindy Almira.  Pekerjaan nenek adalah pedagang ikan, aktifitas harian mereka adalah  bedagang, menjaga cindy sekolah dan bersihkan rumah, jumlah anggota kelurga  5 orang, usia bapak Wahidin 32 tahun, nenek 56 tahun, kak Lista 20 tahun, Ikmal 13 tahun, dan Cindy 5 tahun, keunikan saudara asuh saya yaitu ikmal, bisa membuat miniature kapal. Dalam satu keluarga dititip dua siswa, di kelurga ini saya bersama Nasywa.

Berikut kegiatan yang saya lakukan di lokasi Live In dan temuan-temuannya:

Diary kegiatan

Day 1

Kami siap-siap berangkat jam 9 dan sampai disana jam 11 lebih, sebelum pergi kerumah orang tua asuh, kami semua kumpul di kantor desa untuk kegiatan ramah tamah dari kepala desa dan kepala madrasah setelah itu kami  dibagikan rumah tempat  tinggal setelah itu menunggu sampai kami dipanggil sesuai dengan nama dusun, setelah lama menunggu akhirnya Dusun Tengah Selatan dipanggil dan kami pergi kerumah masing-masing sesuai yang sudah dibagikan. Setelah bersih-bersih saya dan Nasywa istirahat sebentar, setelah itu kami pergi ke kantor desa untuk briefing dan evaluasi setelah itu kami  silaturrahmi kerumah penduduk bersama Mr Didit, setelah itu kembali  ke rumah masing-masing untuk bersih-bersih diri, sholat , makan dan istirahat. Setelah itu saya dan Nasywa pergi ke bawah dan duduk di ruang tamu bersama kak Lista dan Cindy disana kami nanya-nanya sama kak Lista tentang gambaran umum desa setelah itu kami ke kamar untuk beristirahat.

Day 2

Bangun pagi bersihin tempat tidur dan Nasywa sholat subuh, setelah itu kami  kebawah untuk mandi setelah mandi kami sarapan dulu baru kami bertiga mengantar Cindy ke sekolahnya dan di sekolah Cindy kami diam menunggu, karena kami bosan kami berdua izin ke kak Lista untuk pergi ke pasar ikan setelah dari pasar ikan kami izin kembali ke rumah untuk mengambil topi karena disana panas dan kami izin pergi jalan-jalan , setelah itu kami pergi jalan-jalan ke rumah asuh Andin dan Nazwa, setelah dari rumah Nazwa dan Andin kami pergi ke pantai untuk mengangkat sampah plastik dan mencari kerrang. Setelah itu kami kembali ke rumah masing-masing dan kami berdua istirahat, setelah istirahat saya dan Nasywa makan siang dan siap-siap ke kantor desa setelah sampai dikantor desa kami semua berkumpul untuk pergi ke tambak garam menggunakan pikc up. Setelah  sampai di tambak garam kami ketemu  Mr. Muji, disana kami mengambil foto bersama Mr muji, setelah itu kami melihat proses dipanennya garam kasar dan garam halus, setelah dari garam kasar kami tukaran sama siswa  laki-laki. Siswa perempuan digaram halus sedangkan siswa laki-laki di garam kasar, dan disana sebagian yang nanya ke petani garam setelah menyampaikan beberapa pertanyaan, kami berkumpul ditempat bakau dan disana kami semua dijelaskan tentang bakau. Setelah itu, kami menunggu pick up, tetapi yang duluan dianter siswa laki-laki dan siswa perempuan menunggu pick up kembali  untuk menganter kami  kerumah asuh masing-masing. Saya dan Nasywa sampai rumah  langsung bersih-bersih diri ,setelah itu kami berdua diajak pergi jalan-jalan sama Aura dan Ivanna, setelah jalan-jalan kami kembali kerumah masing-masing, sampai dirumah saya dan Nasywa  istirahat sebentar, setelah itu Nasywa pergi mengambil air wudhu dan sholat magrib. selesai sholat kami berdua makan malam, selesai makan malam kami berkumpul disamping rumahnya Ivanna, disana kami cerita-cerita sama kak Lista & buk Fitri, setelah itu kami kembali  kerumah masing-masing untuk istirahat.

Hasil observasi :  tenaga kerja yang saya wawancara bernama ibu Rapiah dan bapak Mahmud.  Ditambak garam ada kerang, ikan, dan garam. Garam yang ada disana, ada juga yang selalu siap panen dan ada juga yang masih diproses. Keadaan ditambak garam, panen awal masuk bersih, tetapi makin kedalam lumayan kotor karena ada sampah. Bahan baku yang digunakan untuk membuat garam halus yaitu jagung, kulit kelapa, dan kayu.

4 kukus : 1 karung

1 kukus : 40.000

1 karung : 120.000

1 tungku : 10 kukus

30  1x kukus

Penghasilan mereka dibulan juli Rp1.242.000

Pelanggannya dari selong ,  Dompu, dan Bima , ada juga yang dijual  langsung dan disana  ada 4 tenaga kerja. Tambak garam ini sudah dari jaman nenek moyang mereka, dan mereka bekerja  dari jam 05:00 Wita  sampai siang.

Day 3

Bangun subuh sholat dan bersih kamar,  setelah itu kami pergi k ebawah untuk izin pergi jalan-jalan disekitar rumah , sepulang dari jalan-jalan kami berdua kembali kerumah untuk siap-siap pergi ke pasar ikan, saat perjalanan mau ke pasar ikan kami pergi ke kantor desa dan disana kami dihukum karena terlambat 15 menit. Saat di pasar ikan kami  pergi ketempat pelelangan hiu dan disana ada 72 hiu yang ditangkap, disana kami bertanya tentang hiu dan lain sebagainnya. Setelah dari pelelangan hiu saya, Nazwa, Andin, Vania, Nani, Nella, dan Alisya pergi ke rumah kepala desa untuk menanyakan tentang pengawetan ikan. Selesai dari sana kami pergi kedepan kantor desa, disana kami  istirahat sebentar setelah itu kami  berkumpul di masjid untuk briefing dan evaluasi. Setelah itu kami kembali kerumah masing-masing. Pulang dari masjid saya dan Nasywa langsung istirahat sebelum adzan dzuhur. Setelah adzan kami langsung bangun dan sholat, setelah itu kami makan siang dan pergi kebawah untuk mencuci piring tetapi kerannya rusak dan akhirnya Nasywa cuci sekalian  mandi, setelah itu kami berdua pergi belanja ke dekat pantai, setelah dari belanja kami berdua kembali ke rumah dan kami berdua tidur-tiduran di ruang tengah karena panas. Di sore hari kami berdua dijemput sama Nazwa, Andin, Aura dan Ivanna untuk pergi jalan-jalan, setelah itu kami jalan-jalan mengunakan becak setelah itu kami pergi ke rumah Lady.  Setelah dari rumah Lady kami membeli minuman dan  berketemu siswa laki-laki, setelah itu kami diajak ke dermaga dekat pasar ikan dan disana anginnya kencang, setelah itu kami semua kembali kerumah masing-masing. Sampainya dirumah saya dan Nasywa tidur-tiduran dikarpet ruang tengah setelah adzan magrib saya dan  Nasywa  wudhu dan sholat. Setelah sholat magrib kami berdua makan malam dan  menunggu adzan isya.  Setelah adzan isya berkumandang saya dan Nasywa langsung sholat isya, setelah itu kami berdua mau langsung tidur tapi kak Lista datang ke kamar membawa es pisang coklat, setelah itu kami langsung istirahat.

Hasil observasi : biasanya ikan hiu itu langsung dibeli semua ( 1 ekor ) sama pembeli,  stok ikan hiu ada 72 ekor dengan total penjualan bisa dapat Rp50.000.000, Berat Rata-rata ikan hiu 35 Kg, Adapun kendala nelayan adalah izin eksplor.

Menurut H. Suparman ( pengepul )

Ikan Hiu tersebut di kirim ke Surabaya, Jakarta, Medan, hongkong, dan China ( sirip hiu ), dan mereka mengirim keluar menggunakan bus, dan pesawat. Mereka mengunakan modal sendiri sebanyak Rp300.000.000 – Rp400.000.000, dan biasanya yang dijual itu yang sudah diproses. Sirip hiu dijual perkilogram dengan harga Rp1.000.000 ke atas, dan cara pengawetannya dicuci terlebih dahulu dan dijemur.

 

Day 4

Bangun subuh kami berdua pergi ke bawah untuk ke kamar mandi dan mengambil air wudhu setelah itu saya dan nasywa sholat subuh, setelah sholat kami berdua pergi kebawah untuk meminta izin ke nenek, setelah itu kami  pergi kerumah Ivanna dan Aura untuk mengajak mereka pergi ke dermaga. Setelah itu kami pergi ke dermaga menggunakan cikar, sampai di dermaga kami menikmati angin yang lumayan kencang, setelah itu kami pergi kerumahnya Nazwa dan disana kita duduk di berugak sambil makan mie setelah itu kami kembali  ke dermaga melihat orang-orang itu mendorong kapal, sampai jam 11 lebih  kami di sana. Tetapi kami siswa perempuan diminta kembali kerumah masing-masing dan yang masih punya kuisioner yang mau ditanyakan tetapi bagi yang tambak garam perginya nanti siang jam 01:30 diminta kumpul didepan alfamart, saya dan Nasywa kembali kerumah,  istirahat sebentar setelah itu kami sholat dzuhur dan makan siang, setelah itu kami  ke depan alfamart untuk berkumpul dan berangkat ke tambak garam bersama miss Fildzah, sampai di sana kami  mencari narasumber untuk  mewawancarai akan tetapi narasumber yang kami dapat tidak bisa berbahasa Indonesia dan alhasil kami menanyakan ke pak H. Wildan yang memiliki lahan garam itu, setelah itu kami pergi ke miss Fildzah untuk dicek look book, diary, dan hasil wawancara. Setelah itu kami briefing dan kembali ke rumah, sampai dirumah kami langsung bersih-bersih diri, setelah itu kami duduk di ruang tengah yang berada di atas bersama Vania, Aura, Oliv, Nasywa dan saya, disana kami cerita tentang pengalaman hari ini. Setelah itu  mereka kembali kerumah masing-masing. Azan Magrib berkumandang, kami berdua sholat, selesai sholat kami makan malam dan menunggu adzan isya berkumandang, kami berempat pergi kemasjid dekat rumah.

Day 5

Bangun subuh untuk sholat dan bersihkan kamar sebentar. Setelah itu kami makan dan  pergi kerumah Nazwa, disana kami cerita-cerita di berugak, tiba-tiba monyet datang terus kami takut akhirnya kami pergi dari sana dan kembali kerumah, tapi sebelum sampai rumah kami belanja di toko Alex Bro, dan sampai rumah kami berdua tidur sebentar setelah itu kami bermain sama bocil-bocil dan disana ada Wawa, Cindy, dan Syaqiya dikamar. Setelah itu saya dan Nasywa menulis diary, selesai nulis diary saya tidur-tiduran, selesai tiduran saya melipat baju yang sudah dicuci  saya masukkan ke dalam tas. Setelah itu kami sholat dan makan siang dan  bermain sama mereka lagi . Disore hari kami semua berkumpul di kantor desa untuk briefing dan  evaluasi. Setelah itu kami semua bersih-bersih di kantor desa, setelah itu kembali kerumah masing-masing. Sesampainya di rumah saya langsung bersih-bersih diri , makan dan sholat magrib. Setelah itu kami pergi kemasjid untuk sholat isya, setelah Isya kami bakar-bakar ikan Bersama kelompok yang lain dan  jalan-jalan ke sungai dan dermaga, disana kita mengambil foto setelah itu kembali kerumah masing-masing untuk istirahat.

Day 6

Bangun subuh sholat dan peking barang karena ini hari terakhir kita di Tanjung Luar. setelah peking,   Nasywa mandi dan saya bersihkan kamar. Setelah itu kami makan dan baru saya mandi, setelah itu kami duduk di ruang tengah  bersama Ivanna, Aura, Nasywa,  sambil menunggu penarikan di Dusun Tengah Selatan.Setelah menunggu lama, jemputan dari salah satu guru ahirnya datang, saya dan Nasywa memberikan kenang-kenangan ke  keluarga asuh saya yang diterima oleh kak Lista, setelah itu kami berpamitan. Kami berkumpul di kantor desa untuk penarikan dan berpamitan sekaligus pengambilan dokumentasi.

 

KESIMPULAN

Nah….teman-teman begitulah cerita saya, dari kegiatan ini saya dapat menyimpulkan bahwa :

Live in ini memberikan pengalaman mendalam tidak hanya dalam mengamati proses pembuatan garam dan perdagangan sirip ikan hiu, tetapi juga dalam memahami dinamika interaksi sosial di masyarakat Dusun Tengah Selatan Tanjung Luar. Selama enam hari, kami tinggal bersama keluarga asuh, dengan setiap keluarga menampung dua siswa. Hal ini menciptakan peluang bagi kami untuk merasakan langsung kehidupan sehari-hari masyarakat, memahami nilai-nilai lokal, dan membangun hubungan interpersonal yang erat dengan keluarga asuh.

Dalam hal pengamatan proses pembuatan garam, kami belajar tentang kearifan lokal yang memanfaatkan sumber daya alam seperti air laut dan sinar matahari, menunjukkan pentingnya ketelitian dan kesabaran dalam menghasilkan garam berkualitas. Sedangkan pada aspek perdagangan sirip ikan hiu, kami mendapatkan wawasan tentang nilai ekonomi tinggi dari komoditas ini, namun juga dihadapkan pada isu etika dan keberlanjutan terkait praktik penangkapan hiu.

Interaksi sosial dengan keluarga asuh memberikan kesempatan bagi kami untuk belajar langsung tentang nilai gotong royong, keterbukaan, dan kebersamaan dalam kehidupan masyarakat. Kami juga diajarkan untuk menghargai perbedaan budaya dan tradisi, yang menjadi pengalaman berharga dalam membangun empati dan rasa hormat terhadap orang lain.

Secara keseluruhan, kegiatan live in ini memberikan pengalaman berharga bagi kami, yang menggabungkan pembelajaran akademik, sosial, dan etika. Selain memperkaya pemahaman kami tentang kearifan lokal dan tantangan keberlanjutan, kami juga memperoleh pelajaran penting tentang kehidupan bermasyarakat yang harmonis dan penuh penghargaan terhadap sesama

 

LAMPIRAN

  1. LOG BOOK LIVE IN RISET_DESA TANJUNG LUAR

 

No Tempat, Waktu, Hari & Tanggal Uraian kegiatan Hasil observasi

( potensi dan masalah )

Informasi detail terkait potensi dan isu
1. Senin, 12 sep 22 tempat : kantor desa, rumah orang tua asuh Pelepasan, pembagian rumah, dan mengenali rumah teman-teman Potensi contonya menerima apa yang ada

Masalah masih ada saja disetiap gang dll.

Jadi kalo disana kita harus membantu masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
2. Selasa 13 sep 22 tempat ditambak garam, Tk Mengantar cindy sekolah, dan ketambak garam Ditambak garam kasar disana panas dan masih panen,Proses garam halus ada banyak bekas jagung Informasi detailnya masih banyak sampah berserakan ditambak garam.
3. Rabu 14 sep 22 tempat pasar ikan , masjid dll. Observasi ke pasar ikan, dan evaluasi Masjidnya bersih dan rapi kalau dilihat

Masalahnya dipojokan masjid masih kurang bersih dan dipasar ikan masih banyak sampah berserakan

Jadi dimasjid tadi itu tidak boleh membuka pintu lebar-lebar harus langsung ditutup dan dipasar ikan itu sangat bau dan banyak sampah
4. Kamis 15 sep 22 tempat pantai, tambak garam, dan rumah orang tua asuh Pendorongan kapal dipantai, observasi sesuai dengan tema, dan evaluasi Saat pendorongan kapal dipantai dan dipantai itu masih ada sampah, ditambak garam kita menanyakan ke bapak-bapak akan tetapi dia tidak bisa berbahasa Indonesia. Informasi ditambak garam banyak kita mendapatkan jawaban dan mengetahui bagaimana cara membuat garam kasar dan halus.
5. Jum’at 16 sep 22

Rumah orang tua asuh, kantor desa

Bersih-bersih kamar, jalan-jalan kerumah nazwa, dan bersih-bersih dikantor desa Dikantor desa kita evaluasi dan sekalian bersihin kantor desa bersama Dikantor desa masih banyak sampah yang berserakan.
6. Sabtu 17 sep 22

Tempat rumah orang tua asuh dan kantor desa

Memberi orang tua asuh kenang-kenangan dan pelepasan Dikantor desa kita pelepasan akan tetapi dipindah kerumah kepala desa kita pelepasan dan penjemputan Ditanjung luar sangat seru dan enak akan tetapi disana masih

Banyak sampah.

 

2. Dokumentasi Kegiatan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

Kepala Sekolah

Facebook

Kalender

Januari 2025
S S R K J S M
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031