Ekstrakurikuler Bela Diri
Seni bela diri merupakan satu kesenian yang timbul sebagai satu cara seseorang untuk mempertahankan/membela diri. Seni bela diri telah lama ada dan berkembang dari masa ke masa. Pada dasarnya, manusia mempunyai insting untuk selalu melindungi diri dan hidupnya. Dalam tumbuh atau berkembang, manusia tidak dapat lepas dari kegiatan fisiknya. Hal inilah yang akan memicu aktivitas fisiknya sepanjang waktu.
Pada zaman kuno, tepatnya sebelum adanya persenjataan modern, manusia tidak memikirkan cara lain untuk mempertahankan dirinya selain dengan tangan kosong. Pada saat itu, kemampuan bertarung dengan tangan kosong dikembangkan sebagai cara untuk menyerang dan bertahan, kemudian digunakan untuk meningkatkan kemampuan fisik/badan seseorang. Meskipun begitu, pada zaman-zaman selanjutnya, persenjataan mulai dikenal dan dijadikan sebagai alat untuk mempertahankan diri.
Dapat dikatakan bahwa seni bela diri tersebar di seluruh penjuru dunia ini dan hampir setiap negara mempunyai seni bela diri yang berkembang di daerah masing-masing maupun merupakan sebuah serapan dari seni bela diri lain yang berkembang di daerah asalnya. Sebagai contoh, seni silat adalah seni bela diri yang berkembang di negara ASEAN dan terdapat di Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Brunei, (wikipedia.org).
Di Indonesia, seni bela diri dikembangkan melalui berbagai media termasuk media sekolah. Pengembangan seni bela diri di sekolah dilakukan dengan membentuk ekstrakurikuler seni bela diri.
Ekstrakurikuler Bela Diri dibina oleh Zulkifli, S.Pd. Selama masa pembinaan, Beliau telah mengoleksi segudang prestasi mulai dari tingkat kabupaten hingga tingkat internasional.