Berdasarkan arahan dari Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), guru Bimbingan Konseling (BK) SMA Negeri 1 Pringgarata mengikuti praktik pendampingan pencegahan anak rentan putus sekolah (ARPS).
ARPS dimaksudkan dalam rangka menindaklanjuti pelaksanaan fasilitas dan advokasi pencegahan anak rentan putus sekolah di provinsi Nusa Tenggara Barat dengan melakukan berbagai praktik terhadap guru BK khususnya.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 10 – 12 November 2022 bertempat di Rizen Padjajaran Hotel Kota Bogor. Kegiatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Salah satu guru bimbingan konseling SMAPTA, Muslihan S.Pd, mengikuti kegiatan ARPS berharap dengan adanya kegiatan ini guru BK mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik di sekolah.
“Untuk kedepannya kami dari pihak guru BK berharap mampu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap peserta didik disekolah. Berbagi praktik baik bertujuan untuk mencegah anak rentan putus sekolah agar anak mampu menyelesaikan pendidikannya,” harapnya pada Jum’at (11/11).
Dalam hal ini Kepala SMA Negeri 1 Pringgarata, H. Iwan Riawan, S.Pd,.M,Pd., mengapresiasi dan sangat mendukung ARPS ini.
“Kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan dimaksud, artinya dengan pemahaman yang tinggi maka guru BK akan mengawal siswa siswi yang rentan putus sekolah dengan menganalisis penyebabnya sehingga tidak ada lagi siswa yang putus sekolah, memang penyebabnya adalah masalah ekonomi, pernikahan dini dan lain-lain,” pesannya melalui WhatsApp pada Jum’at (11/11).
Lebih lanjut, H. Iwan berharap ARPS mendapat dukungan penuh dari semua warga sekolah, serta wali murid. “Harapan kita agar guru BK yang mengawal anak-anak (siswa) kita supaya tidak putus sekolah dan juga tidak lupa dengan dukungan semua warga sekolah, baik itu wali kelas guru mapel dan semua yg terkait tidak lupa juga orang tua wali siswa,” pungkasnya. (el)
Penulis: Elga Liani
Editor: Pengelola Website
Sumber: edukasinfo.com (12/11/2022)
Tinggalkan Komentar