“Tentang tuan aksa pemilik nayaruka nan teduh dan senyum menawan kau amerta dalam secarik bayangan layaknya cinta platonis, engkau menjadi tokoh utama dalam prosaku, jika dalam takdir buana kira tidak dapat abadi, setidaknya kisah kita abadi dalam bait bait aksara yang kutulis”
Arti:
Tentang tuan aksa pemilik mata yang memancar dengan indah nan teduh senyuman menawan kau air kehidupan dalam secarik bayangan layaknya cinta angan angan, engkau men jadi tokoh utama dalam karya sastraku, jika dalam takdir dunia kita tidak dapat abadi, setidaknya kisah kita abadi dalam bait aksara yang kutulis
Tinggalkan Komentar